Wednesday, January 15, 2020

Cara Menulis Artikel Ilmiah Untuk Publikasi

cara menulis artikel ilmiah untuk publikasi
Pict. Google



Menulis artikel ilmiah yang baru, masuk daftar yang harus aku kerjakan bulan ini. Sengaja memilih tema baru, untuk penyegaran saja. 


Biasanya menulis artikel dari laporan  penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Namun, kali ini saya ingin menulis artikel konseptual atau artikel yang berdasarkan studi pustaka (Desk Reseach). 


Tema masih diseputar Green Brand, mengulik mengapa orang memutuskan membeli produk ramah lingkungan.


Mulailah aku browsing di mesin pencarian, memasukan keywords berupa variabel yang ingin diteliti. Munculah banyak judul artikel terkini dan ter....old, hehe. 

Begitu banyaknya sumber data yang bisa diperoleh dengan cepat, dan mudah. Tidak terbayang menulis artikel pada masa lalu, sebelum ada internet dan lainnya, penulis harus hunting artikel atau buku ke perpustakaan secara langsung  karena tidak bisa diakses dari jauh. Belum lagi jarak yang harus ditempuh, juga biaya. 

Alhamdulillah bersyukur diberi waktu hidup di jaman seperti sekarang, jaman mudah dan murah mencari artikel penelitian ilmiah. 

Mendapatkan artikel untuk bahan menulis tidaklah sulit, juga tidak perlu waktu lama, dan cukup duduk dirumah tidak perlu keluar. Yang membutuhkan waktu lama adalah mereview artikel, membaca poin-poin penting yang menyita waktu cukup lama. Membaca, mencatat, mereview, membuat mapping artikel minimal 30.



Alhamdulillah, sudah mendapatkan artikel yang menjadi kesenjangan penelitian atau research-gaptinggal melengkapi artikel pendukungnya.

Sekarang tinggal mencari artikel yang membahas variabel yang bisa menjadi solusi kesenjangan penelitian tersebut. Hal itu harus berdasarkan penelitian terdahulu dan teori-teori untuk menguatkannya.

Jadi, solusi tersebut tidak asal pasang variabel lain, namun harus memiliki dasar yang kuat, mengapa harus menggunakan solusi tersebut dalam mengatasi masalah atau kesenjangan penelitian.

Disitulah dibutuhkan analisis mendalam, secara cermat dan teliti. Supaya bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

Jadi kalau mau diurutkan sebenarnya menulis artikel ilmiah konseptual (penelitian pustaka) yang menggunakan data sekunder (data sekunder yang dimaksud disini adalah buku, artikel penelitian sebelumnya, dll.) 

Tahapan penulisan artikel untuk publikasi dibagi menjadi tiga tahap:

Tahap Persiapan


  1. Tentukan tema/topik
  2. Mencari dan mengumpulkan artikel sesuai tema
  3. Baca dengan seksama (deep reading)
  4. Mereview artikel
  5. Mapping artikel
  6. Membangun model /kerangka konseptual
  7. Membuat outline artikel. 
  8. Format penulisan biasanya terdiri dari : Pendahuluan, Literatur review, Metode penelitian, Analisis dan Pembahasan, dan kesimpulan & Saran.
  9. Poin 7 & 8 harus disesuaikan dengan format jurnal yang dituju. Karena, setiap jurnal  memiliki aturan atau format/selingkung yang berbeda.

Tahap Penulisan

  1. Kembangkan outline tulisan
  2. Tulis secara bertahap, sedikit demi sedikit, lakukan sampai selesai
  3. Setelah selesai, endapkan dulu, rehat dulu.

Tahap Penyelesaian

  1. Proses editing dan revisi. Pekerjaan menulis dengan mengedit itu merupakan pekerjaan yang berbeda, jadi jangan dilakukan sekaligus. Maka sebaiknya dilakukan di waktu terpisah. Hal itu untuk menghindari kejenuhan, kelelahan dan kesalahan, yang menyebabkan penulis  kurang teliti.
  2. Bila perlu, minta bantuan orang lain yang memiliki kompetensi untuk merevisi.
  3. Artikel akan submit dijurnal international, maupun nasional yang menggunakan bahasa inggris. Maka lebih dahulu diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
  4. Apabila dirasa kemampuan bahasa Inggris kurang memadai, ada baiknya diserahkan kepada orang yang berkompeten. 
  5. Setelah melalui proses revisi, revisi dan revisi dengan teliti, maka artikel dianggap selesai, dan siap disubmit ke jurnal tujuan.

Setelah artikel disubmit ke jurnal, tinggal menunggu kabar, apakah artikel diterima atau tidak. Nah, kalau diterima, biasanya akan ada perbaikan-perbaikan dari reviewer, sebelum artikel terbit.



Setelah tahap perbaikan (revisi) selesai, saatnya menanti artikel diterbitkan. 


Demikian sharing mengenai penulisan artikel untuk publikasi. Semoga bermanfaat.

==
#menulissetiaphari
#Ngeblog_tiaphari

No comments:

Post a Comment