Oleh, Sri Rahayu
Istilah Green Marketing
Green marketing
memiliki istilah lain yaitu ecological marketing (Fisk, 1974; Henion and Kinnear, 1976),
dan environmental marketing (Coddington, 1993, Polonsky, 1994). Arti dalam
bahasa Indonesia adalah pemasaran hijau, pemasaran ekologi, dan pemasaran
(ramah) lingkungan. Secara definisi green marketing juga memiliki berbagai
definisi, namun secara umum baik istilah maupun definisi mengacu pada maksud
yang kurang lebih sama. Namun ada baiknya menggunakan satu istilah saja, supaya
tidak membingungkan pembaca, maka dalam artikel ini, seterusnya menggunakan
istilah Green Marketing.
Definisi Green Marketing
Seperti telah
disampaikan pada bagian sebelumnya, green marketing memiliki berbagai definisi.
Definisi tersebut antara lain berdasarkan pendapat American Marketing
Association (AMA), Polonsky, dan Dahlstrom.
Green marketing
merupakan studi mengenai sudut pandang positif, dan negatif dari berbagai
aktifitas pemasaran yang berkaitan dengan polusi, menurunnya cadangan energi,
dan semakin sedikitnya sumber daya non-energi (AMA).
Definisi lain didasarkan
pada pendapat Polonsky (1994) green marketing adalah semua kegiatan yang
dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat
memberikan kepuasan dari kebutuhan tersebut dengan meminimalkan merusak
lingkungan alam.
Green marketing
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari bauran pemasaran untuk
memfasilitasi konsumsi, produksi, distribusi, promosi, dan kemasan dengan cara mengutamakan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan ekologi
(Dahlstrom, 2010).
Definisi-definisi tersebut menunjukan bahwa kegiatan pemasaran hijau merupakan sesuatu yang dirancang, dan direncanakan, guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen tanpa merusak lingkungan alam.
Dengan kata
lain kegiatan pemasaran hijau ini, tidak semata memenuhi kebutuhan konsumen,
dan mencari keuntungan bagi perusahaan, tetapi turut bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Sukses Strategi Green Marketing
Untuk bisa
sukses menerapkan strategi green marketing dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama menggunakan strategi 4 P bauran pemasaran hijau (green marketing
mix) dan memahami konsumen. Strategi 4 P green marketing mix, merupakan
strategi dalam internal perusahaan dan manajemen, sedangkan pemahaman konsumen
merupakan strategi untuk konsumen.
4 (empat) P Bauran Pemasaran Hijau
Bauran
pemasaran (marketing mix) memiliki empat komponen yang kenal dengan 4 P yaitu
Product, Promotion, Place, dan Price. Bauran pemasaran hijau harus peduli
terhadap masalah-masalah lingkungan (Arceculeratne & Yaazdanifard, 2014).
Oleh karenanya komponen 4 P bauran pemasaran hijau harus mengandung unsur hijau
atau ramah lingkungan.
Green Product/Produk Hijau
Perusahaan yang
menerapkan green marketing sebagai strategi pemasaran, perlu mengembangkan
suatu produk yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan sesuai
kebutuhan konsumen. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah produk harus lebih
baik dari produk pesaing.
Produk yang
dimaksud adalah produk hijau (green product) atau dikenal juga sebagai produk
ramah lingkungan. Produk hijau adalah
produk yang memiliki komponen yang aman, tidak beracun, dapat didaur ulang,
kemasan ramah lingkungan, guna mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat
pengkonsumsian (Shamdasami, et al. 1993).
Ciri- ciri Produk Hijau yaitu:
- Produk yang tidak membahayakan kesehatan manusia, dan binatang
- Produk yang dibuat dari bahan alami dan berdaur ulang
- Produk yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali
- Produk yang efisien, (hemat air, energi atau bensin, uang dan mengurangi
- dampak lingkungan).
- Produk yang ada label hijau
- Produk yang kemasannya terbuat dari bahan ramah lingkungan
- Produk yang memiliki sertifikat, memenuhi atau melampaui kriteria ramah lingkungan
- Produk yang tidak menggunakan binatang untuk ujicoba
- Produk yang tidak mengandung racun atau zat berbahaya
Green Promotion/ Promosi
Green Promotion
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan membangun
citra perusahaan ramah lingkungan dengan
mengenalkan program-program yang mengangkat isu lingkungan (Peattie,
1995).
Kredibilitas
merupakan kunci sukses dalam pemasaran hijau (Ottman, et al. 2006). Oleh
karenanya tidak perlu berlebihan dalam
klaim lingkungan atau membangun harapan yang tidak realistis. Lebih baik
berkomunikasi secara sederhana dan jujur melalui sumber yang dapat dipercaya
untuk membangun kepercayaan konsumen.
Promosi produk atau jasa ramah lingkungan dapat
dilakukan melalui iklan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan pemasaran
langsung.
Usaha retail
bisa melakukan promosi dengan mendukung perilaku ramah lingkungan dengan mengurangi
penggunaan kantong plastik. Sebagai contoh, supermarket, minimarket di
Surakarta, dan sekitarnya, menyediakan fasilitas kardus secara cuma-cuma sebagai
pengganti kantong plastik untuk kemasan belanja. Pada saat akan membayar, biasanya
kasir akan bertanya kepada konsumen untuk memilih kantong plastik atau kardus.
Promosi juga
dapat dilakukan dengan menjalin hubungan dengan perusahaan lain, organisasi lingkungan,
dan lembaga penelitian ketika mempromosikan komitmen lingkungan. Misalnya
pengusaha retail dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik dan
mempromosikan komitmen hijau, menjual tas belanja dari bahan kain dibawah
bendera Go Green Environment Fund, dengan harga yang cukup terjangkau.
Publikasikan
kisah pencapaian perusahaan terkait kepedulian lingkungan, melalui media
sosial, maupun website perusahaan untuk memperkuat green image.
Green Place/Distribusi Hijau
Green Place
merupakan serangkaian kegiatan bisnis yang meliputi pemindahan, dan penyimpanan
produk dengan memperhatikan tanggung
jawab lingkungan (Yan & Yazdanifard, 2014).
Jalur
distribusi produk hijau sebaiknya tidak terlalu panjang, hal ini sesuai dengan
filosofi pemasaran hijau, yaitu hemat energi. Untuk itu, perusahaan harus bisa
membangun jalur distribusi yang efektif. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
menyediakan tempat yang strategis agar produk hijau mudah dijangkau oleh
konsumen. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau, memiliki dampak yang
signifikan terhadap minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Selain tempat
yang strategis, tampilan toko atau gerai
harus mampu mencerminkan perusahaan yang memiliki komitmen peduli lingkungan.
Tampilan toko harus menarik, dengan tetap menekankan kesan ramah lingkungan,
misalnya menggunakan bahan berdaur ulang untuk membuat berbagai hiasan toko,
dominan warna hijau atau alam, dan lain-lain.
Green Price
Harga adalah
elemen penting dari bauran pemasaran. Mengapa produk hijau mahal harganya? karena
untuk menghasilkan produk hijau harus melibatkan teknologi, mesin yang ramah
lingkungan dan sumberdaya lain yang membutuhkan biaya sangat tinggi. Maka
dikenal istilah green prices is a premium
price
Pelanggan produk
hijau (green consumer) bersedia membayar dengan harga premium karena produk
hijau memiliki manfaat tambahan yang tidak dimiliki oleh produk konvensional.
Harga premium
(premium pricing) adalah kebijakan perusahaan dalam penetapan harga lebih tinggi karena keunggulan produk atau
jasa atau bertujuan untuk mengesankan kualitas
yang tinggi.
Memahami Pelanggan
Strategi green
marketing yang sukses harus memahami segala sesuatu tentang konsumen sasaran.
Tanpa pemahaman itu maka strategi green marketing tidak akan mencapai sukses.
Oleh karena itu perusahaan membutuhkan berbagai upaya sebagai berikut.
Mengenal
dan Memahami Masalah Pelanggan
Perusahaan
harus memahami bahwa produk hijau yang diciptakan merupakan solusi bagi
masalah-masalah yang dihadapi oleh konsumen. Artinya konsumen menyadari, dan
peduli pada masalah yang sedang dihadapi
hanya dapat diatasi dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk hijau. Memahami
hal tersebut sangat membantu mencapai sukses dalam pemasaran ramah lingkungan.
Edukasi
pelanggan
Edukasi
pelanggan bertujuan agar mereka paham bahwa tindakan perusahaan bukan semata
hanya untuk melindungi lingkungan, namun pelanggan juga harus mengetahui alasan
pentingnya melindungi lingkungan. Pelanggan juga harus diedukasi mengenai
masalah-masalah kerusakan lingkungan yang terjadi, dan betapa peran mereka
sangat diperlukan untuk turut mencegah kerusakan lingkungan bertambah buruk. Tanpa
hal itu upaya pemasaran hijau akan sia-sia.
Genuineness & Transparency kepada pelanggan
Klaim
kampanye pemasaran ramah lingkungan ini bukan hanya sekedar slogan, namun
dipraktekan dalam kenyataan. Kebijakan bisnis
harus sesuai dengan praktek ramah lingkungan.
Meyakinkan
Pembeli
Perusahaan
harus mampu meyakinkan kepada pelanggan bahwa produk yang ditawarkan
kualitasnya sesuai dengan standar ramah lingkungan.
Harga
sesuai kemampuan pelanggan
Harga produk hijau umumnya lebih mahal dari harga produk konsvensional, karena biaya produksi dan kualitas bahan produk hijau membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Maka, perusahaan harus bisa memastikan bahwa konsumen sasaran mampu membayar harga premium dari produk hijau.
Berikan
kesempatan pelanggan untuk berpartisipasi
Perilaku ramah
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan juga memberi manfaat secara personal.
Maka, konsumen pun bisa turut berperan aktif dalam upaya mendukung perlindungan
lingkungan.
Penanggulangan Masalah Lingkungan
Kompleksnya
masalah lingkungan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak, misal perusahaan
saja, namun harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk bekerjasama. Kerjasama
yang baik dan berkesinambungan antar berbagai pihak, sangat berperan dalam
upaya menanggulangi masalah-masalah lingkungan.
Para pemangku kepentingan
tersebut antara lain adalah pemasar, masyarakat umum, pemasok, organisasi
lingkungan, pendidik, pengecer, dan pemerintah (Ottman, 1997). Pemasar bisa
menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan tersebut, untuk
mengatasi masalah lingkungan.
Manfaat Green Marketing
Strategi
pemasaran ramah lingkungan (green marketing) memiliki berbagai manfaat.
Berdasarkan pendapat Ottman, (1997),
berbagai manfaat yaitu profitabilitas, keunggulan kompetitif, peningkatan
pangsa pasar, produk yang lebih baik, imbalan pribadi, lingkungan yang lebih
baik, dan pembangunan berkelanjutan.
Lingkungan
Fisik yang Lebih Baik
Penggunaan
semua strategi pemasaran hijau yang terkoordinasi dengan baik akan menghasilkan
lingkungan fisik yang lebih baik dalam hal pengurangan polusi udara dan air,
penipisan energi limbah, pemanasan global, penebangan hutan liar, penipisan
sumber daya alam, dan penimbunan limbah.
Profitabilitas
Profitabilitas yang
diperoleh perusahaan dikarenakan produk hijau menghasilkan lebih sedikit
limbah, menggunakan lebih sedikit bahan baku, dan menghemat energi.
Peningkatan
pangsa pasar
Berdasarkan
penelitian Porter Novelli menemukan bahwa konsumen memandang penting riwayat perusahaan
yang memperhatikan masalah lingkungan. Hal itu menjadi salah satu faktor
penentu keputusan pembelian konsumen.
Produk yang
lebih baik
Produk berbasis
ramah lingkungan memiliki kualitas yang lebih tinggi dalam hal penghematan
energi, kinerja, kenyamanan, keamanan, sampah dan libah, dll.
Keunggulan
kompetitif
Perusahaan yang
mengutamakan inovasi lingkungan menikmati keunggulan kompetitif, yang tidak
mungkin dimiliki oleh perusahaan konvensional.
Imbalan Pribadi
Produk-produk
ramah lingkungan menawarkan kepada para konsumen manfaat yang lebih sehat,
kehidupan yang lebih baik, dan kekuatan untuk menjadikan dunia tempat yang
lebih baik.
Pembangunan
berkelanjutan
Pembangunan
berkelanjutan memungkinkan pemenuhan kebutuhan saat ini tidak akan mengurangi
kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Referensi
Coddington, W. (1993). Environmental marketing:
Positive strategies for reaching the green consumer. McGraw-Hill Companies.
Dahlstrom, R.
(2010). Green Marketing management. Nelson Education.
Fisk
G. 1974. Marketing and the Ecological
Crisis.
Harper and Row: London.
Henion
KE, Kinnear TC (eds). 1976. Ecological
Marketing. American
Marketing Association: Chicago, IL.
Ottman, J. A. (1997).
Growing Greener Products: What We Can Learn from Pea Pods and Apple Peels in Stimulating
Creativity in Environmental-Related Innovation. Green Marketing Research
Center (http://greenmarketing. com).
Ottman, J. A., Stafford, E.
R., & Hartman, C. L. (2006). Avoiding green marketing myopia: Ways to
improve consumer appeal for environmentally preferable products. Environment: Science and
Policy for Sustainable Development, 48(5), 22-36.
Peattie, K. (1995). Environmental marketing
management: Meeting the green challenge. Financial Times Management.
Polonsky, M. J. (1994). An
introduction to green marketing. Electronic green journal, 1(2).
Shamdasami
P., Chon-lin, G. and Richmond, D. 1993. Exploring Green Consumers In An
Oriental Culture: Role Of Personal And Marketing Mix, Advances In Consumer
Research, 20 488-493.
Yan,
Yeow Kar & Rashad Yazdanifard, 2014.
The Concept of Green marketing and green product development on consumer
buying Approach. Global Jorunal of commerce and management perspective, Vol. 3,
No. 2 pp 33-38.
No comments:
Post a Comment