Dalam beberapa tahun
terakhir peminat produk hijau atau green product di Indonesia semakin
meningkat. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan hidup. Perusahaan sebagai produsen berusaha
memanfaatkan peluang ini dengan
menciptakan produk hijau, guna memenuhi kebutuhan konsumen. Kemudahan
mendapatkan produk hijau merupakan faktor penting masyarakat berperilaku ramah
lingkungan. Salah satu perilaku ramah lingkungan adalah membeli produk hijau.
Konsep produk hijau
semakin luas penerapannya, tidak hanya produk makanan dan minuman, namun
meliputi berbagai produk lain seperti mesin, motor, jasa perhotelan, kosmetik,
skincare, pariiwisata, bahan bakar, lampu, tata kota, perumahan, fashion,
peralatan masak, elektronik, gedung perkantoran, kampus, dan lain sebagainya.
Apa yang dimaksud dengan produk Hijau/green
product?
Berbagai pendapat
mengenai pengertian produk hijau, yang pertama Rhenald Kasali (2005), Pakar
Pemasaran dari Universitas Indonesia mendefinisikan produk hijau sebagai
ilustrasi dari produk barang yang dihasilkan oleh produsen yang terkait dengan
rasa aman, dan tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia serta tidak
berpotensi merusak lingkungan hidup.
Pendapat kedua, produk
hijau adalah produk yang memiliki komponen yang aman, tidak beracun, dapat
didaur ulang, kemasan ramah lingkungan, guna mengurangi dampak kerusakan
lingkungan akibat pengkonsumsian (Shamdasami, et al. 1993).
Ketiga, pengertian produk
hijau adalah produk yang memiliki prinsip dapat bertahan dalam periode cukup
lama, tidak mengandung racun, terbuat dari bahan ramah lingkungan, dapat didaur
ulang, dan dikemas dengan sederhana (Ottman, 1998).
10 Karakteristik Produk
Hijau:
- Tidak membahayakan kesehatan manusia, dan binatang
- Bahan alami dan berdaur ulang
- Proses produksi hemat energi
- Berlabel hijau
- Kemasan terbuat dari bahan ramah lingkungan
- Tidak menggunakan binatang untuk ujicoba
- Tidak mengandung racun atau zat berbahaya
- Harga premium
- Tidak mengandung racun
- Lebih tahan lama
8 Alasan Konsumen membeli produk hijau
Ada
beberapa alasan mengapa konsumen melakukan pembelian produk hijau (Kaufmann et
al. (2012). Alasan-alasan yang mempengaruhi perilaku tersebut yaitu:
- Environmental concern and attitude
- Environmental awareness
- Altruisme
- Environmental Knowledge
- Colletivism
- Perceived consumer effectivevess
- Transparency / fairness on trade practices
- Belief about product safety for use and availability of product information
Environmental concern and attitude
Kepedulian
lingkungan atau Environmental concern adalah sikap yang kuat terhadap
lingkungan. Kepedulian lingkungan ini memiliki tiga komponen yaitu egoistic,
altruism, dan biospheric.
Egostic
artinya peduli kepada diri sendiri, seperti peduli kesehatan, maka akan
berhati-hatii dalam membeli produk, dan akan memilih produk yang aman, dan
bermanfaat bagi kesehatan.
Altruism
artinya peduli kepada orang lain. Orang lain yang dimaksud adalah anak-anak,
suami, keluarga, saudara, dan masyarakat luas. Seseorang yang memiliki
kepedulian kepad orang lain (altruism) maka akan memilih produk yang tidak
hanya tidak membahayakan dirinya, namun juga tidak berbahaya bagi orang lain.
Biospheric artinya peduli kepada makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan. Seseorang yang peduli kepada kelangsungan hidup hewan maupun tumbuhan, akan sangat mempertimbangkan apakah produk yang dibeli dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan atau tidak. Konsumen seperti itu pasti akan memilih produk yang ramah lingkungan, yang tidak merugikan kehidupan makhluk hidup lain.
Attitude
atau sikap adalah perasaan positif atau negatif tentang beberapa sekelompok
orang, benda, atau masalah. Sikap positif terhadap upaya pelestarian lingkungan
mendorong seseorang untuk berperilaku ramah liingkungan, seperti membeli produk
ramah lingkungan.
Environmental Awareness
Kesadaran
lingkungan atau environmental awareness adalah menyadari dan memahami akibat
buruk bagi lingkungan yang disebabkan
oleh perbuatan manusia.
Menyadari
akibat buruk yang ditimbulkan oleh ulah manusia tersebut membuat konsumen mulai
beralih mengkonsi produk hijau. Sebagai salah satu upaya keberpihakan pada
gerakan kelestarian lingkungan.
Konsumen
menyadari bahwa apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat merugikan
lingkungan. Kesadaran tersebut membentuk
perilaku yang lebih memperhatikan sebab dan akibat yang timbul, terutama dalam
konsumsii suatu produk. Oleh karenanya mereka berupaya turut berperan
mengurangi dampak kerusakan liingkungan,
dengan mengkonsumsi atau membeli produk hijau.
Altruisme
Altruism
adalah sikap yang memikirkan dan peduli kepentingan orang lain selain dirinya.
Orang lain yang dimaksud adalah anak-anak, baik anak kandung, maupun anak orang
lain, suami, keluarga, saudara, masyarakat luas, dan warga negara di seluruh
dunia.
Environmental Knowledge
Environmental Knowledge
Environmental
Knowledge adalah pengetahuan umum mengenai fakta, konsep, dan hubungan terkait
lingkungan alam dan ekosistem. Seseorang atau konsumen yang memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai lingkungan, biasanya akan lebih peduli
lingkungan. Pengetahuan dapat merubah perilaku seseorang.
Collectivism
Pribadi
yang kolektif cenderung ingin terlibat dalam perilaku daur ulang karena mereka lebih kooperatif,
lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan kelompok diatas kepentingan pribadi, dan
lebih ringan tangan bersedia untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Perceived consumer effectiveness
Adalah tingkat
kepercayaan konsumen terhadap efektifitas suatu tindakan yang dilakukan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
upaya mengurangi kerusakan ramah lingkungan. Misalnya untuk mengurangi polusi
udara, Pertamina membuat produk bahan bakar, pertamax. Bahan bakar ini
dikatakan dapat mengurangi polusi udara karena gas buang tidak mengandung bahan
yang berbahaya, dengan kata lian lebih ramah lingkungan, lebih green. Selain itu
bermanfaat menjaga mesin aagr tidak cepat aus dan rusak.
Konsumen
yang percaya pertamax dapat mengurangi pencemaran udara, dan membuat mesin
lebih awet kemungkinan besar akan beralih menggunakan produk tersebut meskipun
harganya lebih mahal. Namun konsumen yang memiliki yang tidak percaya
kefektifan pertamax tidak akan bersedia membelinya, karena dianggap hanya
strategi bisnis belaka.
Transparency / fairness on trade practices
Transparansi atau
keadilan dalam praktik perdagangan yang tidak mengekploitasi iklan, konsumsi,
kemasan, harga, produk palsu atau produk tiruan, black market, label hijau
palsu, dan lain-lain. Banyak oknum yang memanfaatkan isu lingkungan untuk
mendapatkan keuntungan sepihak dengan melakukan perbuatan hina dengan
membohongi konsumen. Produk yang bukan ramah lingkungan di klaim sebagai produk
ramah lingkungan, dan menjualnya dengan harga yang lebih mahal. Hal itu jelas
tidak fair dan transparan, karena telah melakukan penipuan yang merugikan
konsumen.
Belief about product safety for use and
availability of product information
Perilaku ramah
lingkungan bagi konsumen kadang tergantung ketersediaan produk hijau dan
kemudahan mendapatkannya. Selain itu ketersediaan informasi yang ramah
lingkungan yang memberikan pengetahuan kepada konsumen. Oleh karena itu
dibutuhkan upaya sungguh-sungguh dalam sekala besar untuk mempromosikan
porduk-produk dengan atribut ramah lingkungan beserta manfaat bagi keselamatan
dan kesehatan kepada konsumen.
Demikian 8 alasan konsumen membeli produk hijau. Hal itu harus bisa
dipahami oleh manajer pemasaran dan pelaku pemasaran hijau. Dengan memahami
alasan-alasan tersebut pelaku pemasaran dapat mendesain suatu strategi pemasaran
yang efektif. Dengan strategi pemasaran yang tepat maka sukses pemasaran akan didapat.
Baca artikel lainnya: Green Marketing
Baca artikel lainnya: Green Marketing
No comments:
Post a Comment